“Dan Dia yang memulai penciptaan lalu
mengulanginya. Dan mengulangi itu amat mudah bagi-Nya.” (Q.S. Ar-Ruum [30]:27)
Selama ini, kita selalu menganggap
bahwa alam semesta hanya satu kali diciptakan oleh Allah, berkembang, dan
ahncur dihari kiamat. Selesai. Lalu disambung kehidupan rohani abadi diakhirat.
Anggapan ini terlalu linier dan rasanya boleh ditinjau lagi. Toh, tidak
termasuk rukun iman yang dilarang dipikirkan lagi. Kalau kita renungkan,
terdapat isyarat dalam surat diatas bahwa Allah mengulangi lagi penciptaan apa
pun, tentunya termasuk penciptaan alam semesta juga. Pernyataan itu banyak
diulang dalam banyak ayat. Seperti pada surat Yunus (10) ayat 4 dan 34, surat
Al-Anbiyaa’ (21) ayat 104, surat An-Naml (27) ayat 64, surat Al-Ankabuut (29)
ayat 19, surat Ar-Ruum (30) ayat 11, dan surat Al-Buruuj (85) ayat 13.
Dalam semua ayat tadi, Allah
menegaskan bahwa Dia menciptakan lalu mengulangi mencipta. Dalam kitab-kitab
tafsir, seperti tafsir Al-Wasith
karya Wahbah Zuhaily, dalam ayat-ayat tadi hanya dinyatakan bahwa Allah
menciptakan manusia lalu diulangi waktu membangkitkannya nanti dihari kiamat.
Bagaimana dengan alam semesta (universe)? Kenapa kita membatasi kekuasaan Allah
bahwa Dia hanya boleh menciptakan alam sekali saja? Allah mampu mengulangi nya
sampai jumlah tak terbatas. Mudah sekali bagi-Nya. Dia sanggup membuat alam
kembar. Alam paralel. Dia Maha kuasa membuat duplikat sampai bermiliar bumi
yang sama persis ataupun yang berbeda. Dalam surat Al-Anbiyaa’ (21) ayat 104,
Allah berfirman, “Sebagaimana Kami telah
memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya.” Dalam surat
Ibrahim (14) ayat 19, Allah juga menyebutkan bahwa bila Dia kehendaki, manusia
bisa dimusnahkan seketika dan diganti dengan makhluk lain yang baru.
Kita mengenal teori penciptaan alam
semesta yang disebut Big Bang, yang
menyatakan bahwa awal segalanya adalah ledakan besar. Lalu mengembang terus
menerus tanpa akhir. Lalu ada teori lagi, Big
Crunch bahwa setelah mengembang luas miliaran tahun, daya kembangnya habis.
Lalu alam mengkerut lagi menjadi satu titik singularitas dan musnah. Setelah
itu apa? Ada yang mengatakan bahwa titik itu akan meledak lagi mengembang cepat
mengulangi kejadian awal dulu. Lalu mengkerut lagi. Lalu mengembang lagi. Teori
ini dinamakan oscillating universe.
Kok, persis seperti firman-firman
Allah tadi? Sebetulnya, tanpa tanpa menunggu satu alam kiamat, Allah saat ini
mungkin sudah menciptakan banyak alam semesta lain sekaligus. Masing-masing dengan
saat lahir dan kiamatnya sendiri-sendiri. Lantas, bagaimana dengan alam
akhirat? Tidak ada masalah,. Setiap kali suatu alam kiamat, pengadilan
berlangsung. Yang saleh masuk surga, yang jahat masuk neraka. Barangkali surge
dan neraka yang dilihat Rasulluh Saw. Waktu Mi’raj sudah diisi dengan makhluk
alam semesta lain yang sudah kiamat terlebih dahulu.
Alam semesta yang diciptakan
berikutnya diisi Allah dengan makhluk baru lagi, dengan syari’at baru, dan
nanti ada kiamatnya sendiri. Berulang-ulang pun bagi Allah sangat mudah. Konsep
tauhid adalah meyakini hanya Allah Yang Maha Esa, selain Dia tidak ada yang
tunggal. Artinya, alam semesta juga semestinya banyak, tidak hanya satu yang
kita alami ini. Wallahu’alaa kulli
syai’in qadiir.
Sumber : Mukjizat Sains Dalam Al-Qur’an
No comments:
Post a Comment